Hakikat
Biologi sebagai Ilmu
Arti
:
Kata
Biologi berasal dari bahasa latin “Bios” yang artinya hidup / kehidupan, dan “Logos”
yang artinya ilmu. Jadi Biologi
adalah ilmu yang
mempelajari makhluk hidup beserta seluk-beluk kehidupan.
Karakteristik
ilmu Biologi sebagai bagian dari IPA :
1. KONKRET : Obyek kajian berupa benda-benda atau gejala alam yang
nyata dan dapat ditangkap indera,
2. LOGIS : Dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis,
3. OBYEKTIF : Merupakan produk yang terhindar dari maksud-maksud
tertentu,
4. EMPIRIS : Dikembangkan bedasarkan pengalaman empiris.
5. SISTEMATIS : Dikembangkan berdasarkan langkah-langkah sistematis,
6. UNIVERSAL : Hukum-hukumnya berlaku secara umum.
Ruang
lingkup Biologi :
Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological
Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi
obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia, protista, fungi,
archebacteria, eubacteria).
•
Biologi
merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup,
dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi
biologi.
•
Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah
•
Sikap
ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa data.
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa data.
•
Proses
ilmiah
Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah.
Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah.
Sistematika
Metode ilmiah
:
1.
Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
a. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
b. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
c. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
a. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
b. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
c. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
2.
Menyusun kerangka berfikir/Mengumpulkan keterangan
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris (observasi).
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris (observasi).
3.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
a. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
a. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
4.
Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen.
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen.
5.
Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
6.
Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
7.
Publikasi
Contoh
penerapan langkah-langkah metode ilmiah :
Seorang
anak ingin mengetahui pengaruh penyiraman air leri (bekas mencuci beras)
terhadap produksi tanaman cabai, kemudian dia melakukan percobaan. Maka dia
menyusun :
1. Permasalahan
(bisa memilih salah satu dari tiga cara perumusan permasalahan)
“Apakah volume penyiraman air leri berpengaruh
terhadap jumlah produksi tanaman cabai?”
2. Merumuskan
hipotesis
“Volume penyiraman air leri berpengaruh
terhadap jumlah produksi tanaman cabai”
3. Melakukan
studi pustaka pada literatur, atau melakukan observasi.
4. Melakukan
eksperimen (percobaan)
Untuk melakukan percobaan dia menentukan
variabel-variabel, yaitu :
a. Variabel
bebas (variabel manipulasi) : volume penyiraman air leri
b. Variabel
terikat (variabel respon) : jumlah produksi tanaman cabai
c. Variabel
kontrol : jenis tanaman cabai, media tanam, pencahayaan, dll.
5. Analisa
data
Menganalisa data yang diperoleh,
misalnya dengan membuat tabel kemudian direpresentasikan.
Contoh tabel :
No
|
Volume penyiraman
air leri/hari
|
Produksi tanaman
cabai
|
1
|
0
|
50 gram
|
2
|
100 mL
|
100 gran
|
3
|
200 mL
|
200 gram
|
4
|
300 mL
|
350 gram
|
6. Menarik
kesimpulan
Kesimpulan ditarik dari hasil analisa
data, dari data di atas kesimpulan yang ditarik adalah :
“Volume penyiraman air leri berpengaruh
terhadap jumlah produksi tanaman cabai.”
7. Publikasi
, suatu hasil penelitian bisa dipublikasikan lewat berbagai media massa. Misal
lewat jurnal, blog, koran, buku, dsb.
Manfaat
/ peranan ilmu biologi dalam kehidupan :
Manfaat biologi dalam kehidupan memberikan dampak
negatif dan dampak positif. Dampak positif atau manfaatnya yaitu :
•
Manusia
sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan,
•
Diciptakan
bibit unggul yang ramah lingkungan,
•
Pemanfaatan predator alami sebagai
pengendali hama pertanian,
•
Pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang
:
-
Bakteri Lactobacillus casei : pembuatan
keju
-
Rhizobium Leguminosarum :
simbiosis dengan akar tanaman kacang dan mengikat nitrogen sehingga menyuburkan tanah.
-
Lactobacillus Bulgaricus : pembuatan Yogurt
-
Acetobacter Xilinum : pembuatan nata de coco
- Methanobecterium : pembuatan Biogas dan
-
Streptomyces Griceus : pembuatan antibiotik Streptomisin.
Dampak
negatifnya antara lain :
1. Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
2. Memunculkan organisme strain jahat.
3. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa manusia dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan menyingkirkan organisme yang telah ada di alam sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan alam.
4. Pelanggaran hukum dan nilai – nilai masyarakat.
1. Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
2. Memunculkan organisme strain jahat.
3. Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa manusia dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan menyingkirkan organisme yang telah ada di alam sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan alam.
4. Pelanggaran hukum dan nilai – nilai masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar